Dear Hillsong College,
I don't have special connection with you on this year
I don't know your new songs
I don't have willing to attend your concert
I don't have any spirit for today
But Jesus Never Give Up on Me. Never.
So here I am...
Pembukaan konser diawali dengan drama tentang seseorang yang hilang dan terpengaruh iblis. Namun, pasukan terang datang. Meskipun jumlah pasukan terang lebih banyak, tidak membuat mereka menang. Akhirnya, ada 1 sosok berjubah putih yang menolong membebaskannya dari cengkeraman iblis.
Selanjutnya, konser dibuka oleh band dari IFGF sebagai penyelenggara. Suasana pun memanas setelah satu per satu personil Hillsong College naik ke panggung. Konser dibuka dengan doa oleh Ps Evan Tjandra. Ps Lee Burn (Kepala Sekolah Hillsong College) pun memperkenalkan formasi Hillsong College. Ada seorang dari Korea Selatan, cewek kulit hitam dari Australia, dan leader bernama Aran Puddle. Satu personil nyentrik bernama Nathan Michael memiliki rambut gimbal dengan suara tenang. Aksinya berkiblat ke JDougy (Jonathon Douglass, personil Hillsong United), versi setengah gila.
Pada beberapa lagu mereka melakukan headbanging. Konser kali ini memang lebih mirip dugem rohani. Oleh karenanya saya memberi istilah clubbing with Jesus. Many times I jump, dance, shout out. Adrenalin memuncak. Perasaan bingung, gregetan, hopeless saya kumpulkan menjadi satu energi and I singing all the night for Jesus. Teman saya Disma, sempat khawatir karena sama sekali tidak tahu lagu - lagu Hillsong, tapi saya bilang ke dia : Pertama kali saya nonton konser mereka, saya juga sama kaya kamu. Coba nyatu dengan lagunya aja, pasti bisa nyanyi dengan sendirinya kok. Trance.
Saya ingat janji saya dengan Tuhan pada konser sebelumnya di tahun 2011. Seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, from the bottom of my broken heart I ask to God to heal me. He done. Kemudian, saya merasa 'kecil' melihat personil Hillsong College dengan keanggunannya fokus bertumbuh di rumah Tuhan. Saya sadar, broken hearted is just intimidation to keep me away from God.
Saya pasti memiliki talenta, entah itu 1 atau 5. Namun, saya tidak bisa bertumbuh pada kondisi broken hearted. Saya melihat di panggung, mereka anak - anak muda yang mengembangkan talentanya. Bisa jadi, beberapa di antara mereka hanya memiliki 1 talenta, tapi mereka gunakan sebaik mungkin hingga menjadi 5 talenta. Lantas, saya berjanji (janji yang pernah saya tulis di twitter pada tahun 2011) :
Jika saya bisa bernyanyi, saya mau menyanyi buat Tuhan
Jika saya bisa main musik, saya mau main musik buat Tuhan
Jika saya bisa menulis, saya mau nulis buat Tuhan
Karena tidak ada hal yang lebih indah, selain melakukannya buat Tuhan.
But, Jesus Never Give Up on Me. Saya yang membuat janji, namun DIA yang menepati. Dalam bentuk apa? Saya akan cerita di lain waktu.
Konser kali ini pun penuh dengan clue-nya Tuhan. Ada 1 lagu baru Hillsong yang baru saya dengar di bulan September, beberapa hari sebelum konser. Ocean (Where Feet may fail). Hanya lagu ini yang bisa saya hapal. Kalau dulu saya mengalami 'trance' di lagu Hosanna, kali ini di lagu Ocean. Walaupun lagu Hosanna dinyanyikan, tapi saya nggak mengalami 'trance' lagi. Ada lirik yang seolah menuntun saya untuk berbicara dengan Tuhan. Dan pada kondisi 'trance' itu saya bilang :
Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters
Wherever You would call me
Take me deeper than my feet could ever wander
And my faith will be made stronger
In the presence of my Savior
Pada kotbahnya, Pastor Lee Burn membahas tentang keterbatasan. Bagi mereka yang memiliki kondisi terbatas, merasa tidak lagi mampu menanggung beban, maka serahkan beban itu kepada Tuhan. Tidak hanya memberikan kotbah, Pastor Lee juga mendoakan bagi umat. Dan anugerah besar karena banyak sekali yang merasa terpanggil untuk mengikuti Jesus.
Berikut foto - foto yang berhasil disimpan. Tidak banyak karena konsernya benar - benar menghipnotis. Saking terhanyut sama lagu, saya sampai tidak hapal berapa jumlah lagu yang dimainkan. Mungkin 18 - 19 lagu.
God Bless...
@Cezza13
I don't have special connection with you on this year
I don't know your new songs
I don't have willing to attend your concert
I don't have any spirit for today
But Jesus Never Give Up on Me. Never.
So here I am...
Pembukaan konser diawali dengan drama tentang seseorang yang hilang dan terpengaruh iblis. Namun, pasukan terang datang. Meskipun jumlah pasukan terang lebih banyak, tidak membuat mereka menang. Akhirnya, ada 1 sosok berjubah putih yang menolong membebaskannya dari cengkeraman iblis.
Selanjutnya, konser dibuka oleh band dari IFGF sebagai penyelenggara. Suasana pun memanas setelah satu per satu personil Hillsong College naik ke panggung. Konser dibuka dengan doa oleh Ps Evan Tjandra. Ps Lee Burn (Kepala Sekolah Hillsong College) pun memperkenalkan formasi Hillsong College. Ada seorang dari Korea Selatan, cewek kulit hitam dari Australia, dan leader bernama Aran Puddle. Satu personil nyentrik bernama Nathan Michael memiliki rambut gimbal dengan suara tenang. Aksinya berkiblat ke JDougy (Jonathon Douglass, personil Hillsong United), versi setengah gila.
Pada beberapa lagu mereka melakukan headbanging. Konser kali ini memang lebih mirip dugem rohani. Oleh karenanya saya memberi istilah clubbing with Jesus. Many times I jump, dance, shout out. Adrenalin memuncak. Perasaan bingung, gregetan, hopeless saya kumpulkan menjadi satu energi and I singing all the night for Jesus. Teman saya Disma, sempat khawatir karena sama sekali tidak tahu lagu - lagu Hillsong, tapi saya bilang ke dia : Pertama kali saya nonton konser mereka, saya juga sama kaya kamu. Coba nyatu dengan lagunya aja, pasti bisa nyanyi dengan sendirinya kok. Trance.
Saya ingat janji saya dengan Tuhan pada konser sebelumnya di tahun 2011. Seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, from the bottom of my broken heart I ask to God to heal me. He done. Kemudian, saya merasa 'kecil' melihat personil Hillsong College dengan keanggunannya fokus bertumbuh di rumah Tuhan. Saya sadar, broken hearted is just intimidation to keep me away from God.
Saya pasti memiliki talenta, entah itu 1 atau 5. Namun, saya tidak bisa bertumbuh pada kondisi broken hearted. Saya melihat di panggung, mereka anak - anak muda yang mengembangkan talentanya. Bisa jadi, beberapa di antara mereka hanya memiliki 1 talenta, tapi mereka gunakan sebaik mungkin hingga menjadi 5 talenta. Lantas, saya berjanji (janji yang pernah saya tulis di twitter pada tahun 2011) :
Jika saya bisa bernyanyi, saya mau menyanyi buat Tuhan
Jika saya bisa main musik, saya mau main musik buat Tuhan
Jika saya bisa menulis, saya mau nulis buat Tuhan
Karena tidak ada hal yang lebih indah, selain melakukannya buat Tuhan.
But, Jesus Never Give Up on Me. Saya yang membuat janji, namun DIA yang menepati. Dalam bentuk apa? Saya akan cerita di lain waktu.
Konser kali ini pun penuh dengan clue-nya Tuhan. Ada 1 lagu baru Hillsong yang baru saya dengar di bulan September, beberapa hari sebelum konser. Ocean (Where Feet may fail). Hanya lagu ini yang bisa saya hapal. Kalau dulu saya mengalami 'trance' di lagu Hosanna, kali ini di lagu Ocean. Walaupun lagu Hosanna dinyanyikan, tapi saya nggak mengalami 'trance' lagi. Ada lirik yang seolah menuntun saya untuk berbicara dengan Tuhan. Dan pada kondisi 'trance' itu saya bilang :
Spirit lead me where my trust is without borders
Let me walk upon the waters
Wherever You would call me
Take me deeper than my feet could ever wander
And my faith will be made stronger
In the presence of my Savior
Pada kotbahnya, Pastor Lee Burn membahas tentang keterbatasan. Bagi mereka yang memiliki kondisi terbatas, merasa tidak lagi mampu menanggung beban, maka serahkan beban itu kepada Tuhan. Tidak hanya memberikan kotbah, Pastor Lee juga mendoakan bagi umat. Dan anugerah besar karena banyak sekali yang merasa terpanggil untuk mengikuti Jesus.
Berikut foto - foto yang berhasil disimpan. Tidak banyak karena konsernya benar - benar menghipnotis. Saking terhanyut sama lagu, saya sampai tidak hapal berapa jumlah lagu yang dimainkan. Mungkin 18 - 19 lagu.
God Bless...
@Cezza13